div id='NavbarMenu'>
** DiMaS-ChAn **
-=Welcome TO My BLOG=-
Senin, 13 Februari 2012
Kamis, 09 Februari 2012
Selasa, 07 Februari 2012
DAFTAR ISI:
BAB I: RANGKAIAN ARUS
SEARAH
·
Teori elektronika
·
Hambatan listrik
·
Tegangan listrik
·
Arus listrik dan hambatannya
·
Biaya listrik dan satuannya
·
Hukum OHM
BAB II: KOMPONEN-KOMPONEN
ELEKTRONIKA
·
RESISTOR
·
BIODA
·
TRANFORMATOR
·
KODEKTOR
·
TRANSISTOR
·
Ic
BAB III: POWER SUPLAY
·
RANGKAIAN SUMBER DAYA ADAPTOR
BAB IV: ALAT-ALAT LISTRIK DAN
TANGAN
·
ALAT-ALAT LISTRIK
·
ALAT-ALAT TANGAN
BAB V: RANGKAIAN RESISTOR
·
RANGKAIAN SERI
·
RANGKAIAN PARAREL
·
RANGKAIAN CAMPURAN
·
RANGKAIAN SERI YANG DI PARAREL
BAB I:
RANGKAIAN ARUS SEARAH
·
Teori Elektronika
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-.
Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel
elementer.[2] Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton.[3] Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi
bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya
kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) foton sinar gama.Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton pertama,[4] berpartisipasi dalam interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetik dan interaksi lemah.[5] Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia dapat bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron termasuk fermion, dua elektron berbeda tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama sesuai dengan asas pengecualian Pauli.[4]
Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan sifat-sifat kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal tahun 1838;[6] nama electron diperkenalkan untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney. Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson.[1][7]
Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal, elektron memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat akan menghasilkan medan magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya tarik Coulomb antara elektron dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran ataupun perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama terjadinya ikatan kimia.[8]
Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada peristiwa Big Bang (ledakan besar), namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan beta isotop radioaktif maupun dalam tumbukan berenergi tinggi, misalnya pada saat sinar kosmis memasuki atmosfer. Elektron dapat dihancurkan melalui pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap semasa nukleosintesis bintang. Peralatan-peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk memuat ataupun memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak kegunaan dalam teknologi modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi radiasi, dan pemercepat partikel.
·
Arus Listrik Dan Hambatannya
Arus
listrik adalah
banyaknya muatan
listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit
listrik tiap satuan
waktu. [1] Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.[1] Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus
yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.[2][3] Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan
sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.[1]
Arus
listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.[4] Satuan internasional untuk arus
listrik adalah Ampere (A).[4] Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.[4]
Hambatan
listrik adalah
perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik
yang mempunyai satuan Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut:
atau
di
mana V adalah tegangan dan I adalah arus listrik.
·
Hambatan Listrik
Dalam suatu rangkaian listrik tentu terdapat
hambatan. Hambatan/resistansi merupakan karakteristik umum dari suatu
rangkaian. Berikut akan dijelaskan secara lebih detail karakteristik hambatan
komponen-komponen dalam rangkaian listrik
1) Hambatan Kawat Penghantar
Besarnya hambatan kawat penghantar
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Hambatan Jenis
Penghantar,Panjang Penghantar, dan
Luas Penampang Penghantar
2) Hambatan Resistor
Dalam suatu rangkaian, kadangkala
digunakan resistor sebagai penghambat arus. Resistor digunakan agar tidak
membuang banyak biaya dalam pembuatan suatu hambatan. Besarnya resistansi suatu
resistor dapat kita tentukan secara langsung menggunakan alat ukur hambatan
(ohmmeter) atau bisa juga dilakukan penghitungan manual menggunakan kode warna
resistor. Terkait dengan kode warna resistor, akan dijelaskan seperti berikut.
Warna
|
Angka
1
|
Angka
2
|
Factor
pengali
|
Toleransi
|
HITAM
|
0
|
0
|
100
|
|
COKELAT
|
1
|
1
|
101
|
|
MERAH
|
2
|
2
|
102
|
|
JINGGA
|
3
|
3
|
103
|
|
KUNING
|
4
|
4
|
104
|
|
HIJAU
|
5
|
5
|
105
|
|
BIRU
|
6
|
6
|
106
|
|
UNGU
|
7
|
7
|
107
|
|
ABU-ABU
|
8
|
8
|
108
|
|
PUTIH
|
9
|
9
|
109
|
5%
|
EMAS
|
|
|
|
10%
|
TAK BERWARNA
|
|
|
|
20%
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Tegangan Listrik
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya,
suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi
atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat
bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan
tinggi menuju tegangan rendah.
· Analogi
Secara sederhana, sirkuit elektronik
dapat dianalogikan sebagai aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air.
Perbedaan tekanan air dari satu titik dekat pompa dan titik lain di ujung pipa
dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja
tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga
air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik (dekat pompa) menuju titik yang
lain (ujung pipa). Pergerakan air ini (yang disebabkan perbedaan tekanan) mampu
melakukan usaha, misalnya memutar turbin. Begitu pula dalam sirkuit elektronik,
perbedaan potensial tegangan (misalnya dihasilkan oleh baterai) mampu melakukan
usaha pula, misalnya memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak
bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu pula
untuk sirkuit elektronik, jika baterai, misalnya, habis, maka tidak ada
perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
Analogi ini cukup berguna untuk
memahami beberapa konsep elektronik. Misalnya energi yang diperlukan untuk
menggerakkan air dalam pipa sama dengan tekanan dikali volume air yang
bergerak. Hal ini senada dalam dunia elektronik, energi yang diperlukan untuk
menggerakkan elektron dalam konduktor sama dengan besar tegangan dikali jumlah
muatan yang bergerak. Tegangan listrik sangat praktis digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu sumber energi listrik untuk melakukan usaha. Semakin besar
tegangan listrik antara dua titik, maka semakin besar arus yang bisa mengalir.
· Alat ukur
Alat yang dipergunakan untuk
mengukur besar tegangan listrik, antara lain: voltmeter, potensiometer, dan
osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika
dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar
tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai resistansi sama. Prinsip kerja
potensiometer adalah menimbang tegangan yang diukur dengan tegangan yang sudah
diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit jembatan. Sedang osiloskop
bekerja dengan cara menggunakan tegangan yang diukur untuk membelokkan elektron
di layar monitor, sehingga di layar akan tercipta grafik dari elektron yang
telah dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan besar tegangan yang diukur.
·
Hukum ohm
Hukum Ohm, adalah persamaan
elektronika yang berkenaan dengan 3 hal dasar satuan listrik. Ketiga hal
tersebut adalah Tegangan, Arus dan Tahanan/resistansi. Hubungan ketiga hal
dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa "Tegangan berbanding lurus dengan
arus dan resistansi" atau dapat dituliskan dengan rumus matematika V=I x
R. Dimana :
V adalah Tegangan listrik dalam
Volt
I adalah Arus listrik dalam
Ampere
R adalah Resistan dalam Ohm
Dari persamaan diatas, dapat
diturunkan beberapa rumus baru guna menyelesaikan permasalahan perhitungan.
Turunan-turunan rumus tersebut adalah :
I=V/R
R=V/I
Atau dapat kita gambarkan menjadi
segitiga tingkatan persamaan.
Selain itu, terdapat hubungan
daya listrik dengan tegangan dan arus dimana Daya listrik berbanding lurus
dengan Tegangan dan Arus. Dimana :
Daya dalam WATT
Tegangan dalam Volt
dan Arus dalam Ampere
Sehingga dapat kita tuliskan
rumus sebagai berikut.
P = V x I
Dari kedua rumus tersebut dapat
kita turunkan hubungan antara Daya dengan Tegangan, Arus dan Resistan.
Turunan rumus tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
P= I x R x I
P= (VxV)/R
V= P/I
dan seterusnya.
Rumus-rumus tersebut akan sangat
bermanfaat pada saat kita akan mendesain rangkaian-rangkaian elektronika. Tentu
saja rumus-rumus tersebut masih sangat sederhana. Kita masih memerlukan banyak
persamaan yang lain untuk menyelesaikan masalah perhitungan elektronika.
·
Biaya
listrik dan satuannya
Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh
dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual listrik secara langsung kepada masyarakat
Indonesia, maka TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di
Indonesia. Saat ini TDL rata-rata adalah USD 0,065 /kWh. Pada 2004, tarif nonsubsidi pelanggan 6.600 VA ke atas
sekitar Rp 1.380 per kilowatt-hour (kWh), sedang tarif subsidi sekitar Rp 600
per kWh [1]. Pada awal 2008 , diberlakukan tarif
non subsidi untuk pelanggan listrik dengan daya 6600 keatas.Mulai 1 Juli 2010, pemerintah memutuskan menaikkan TDL rata-rata 10%. Hal ini didasarkan pada Pasal 8 UU No.2 Tahun 2010,[2] untuk menutupi kekurangan subsidi sebesar Rp4,8 triliun karena alokasi anggaran subsidi listrik ditetapkan Rp.55,1 triliun. Tetapi untuk TDL 450-900 VA, DPR memutuskan tidak ada kenaikan.[2]
Kenaikan TDL ini mengundang aksi demo dari Mahasiswa[3], menurut mereka kenaikan hanya menambah penderitaan rakyat, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Tetapi menurut PLN, kenaikan TDL adalah untuk meningkatkan kinerja PLN. Selama ini PLN berusaha menutupi kekurangan pasokan dengan menambah pembangkit kecil dan genset. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, mengatakan bahwa terjadinya pemadaman di beberapa daerah bukan karena kurangnya pasokan listrik, melainkan karena rusaknya trafo listrik akibat kelebihan beban, yang menurutnya ideal kalau satu trafo maksimal hanya melayani 150 pelanggan. Tapi yang terjadi selama ini melayani lebih dari 200 pelanggan. PT. PLN menjamin tidak akan ada pemadaman bergilir lagi setelah tarif dasar listrik naik pada 1 Juli 2010.[4]
BAB
II: KOMPONEN-KOMPONEN
ELEKTRONIKA
- RESISTOR
Resistor
adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan
arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm: V= I.R I= V/R
Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen
yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon
dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas
tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat
diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, resistor harus
cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat memboroskan
daya.
- BIODA
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
- Transformator
Transformator atau sering juga disebut trafo adalah
komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan)
tegangangan listrik bolak-balik (AC)
Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan untuk trafo frekuensi tinggi (digunakan pada rangkaian2 Radio Frequency/RF) menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan).
Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah impedansi. (hah makanan apaan tuh impedansi?!)
Wah kalo ngejelasin impedansi bakal habis postingan ini, ntar deh saya jelaskan tentang impedansi lain waktu aja ya :-). Balik lagi ke trafo, untuk trafo frekuensi rendah contohnya adalah trafo penurun tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan2 elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery dsb. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC misalnya 220 volt maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah. Pada rangkaian tersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 volt menjadi sebesar tegangan yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal, misalnya 3 volt, 6 volt atau 12 volt dsb.
Sementara itu trafo penaik tegangan (Step Up Trafo) adalah kebalikan dari step down trafo yaitu untuk menaikkan tegangan listrik AC. Sebuah trafo penurun tegangan bisa juga kita gunakan untuk menaikkan tegangan dengan membalik bagian primernya menjadi skunder dan bagian skunder menjadi primer, tentu dengan memperhatikan tegangan kerja trafo tersebut. Contoh penggunaan trafo penaik tegangan adalah pada rangkaian emergency light/lampu darurat yang menyala saat PLN padam dan UPS pada PC. Prinsip kerjanyanya adalah tegangan DC (searah) yang berasal dari battery diubah menjadi tegangan AC (bolak-balik) lalu dinaikan menjadi 220 volt oleh trafo sehingga mampu menyalakan lampu atau PC di saat PLN padam.
Secara (bukan karena;-)) prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya lebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya. Sedangkan trafo penaik tegangan memiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan skundernya. Jika dilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya. Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal ini dikarenakan pada trafo penurun tegangan out put (keluaran) arus listriknya lebih besar, sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itu frekuensi tegangan pada in put dan out putnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lain adalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi daya yang besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yang timbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor2 lainnya.
Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalu cek lilitan primernya harus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harus terhubung. Sedangkan antara lilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut konslet (kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memang didesain khusus untuk pemakaian tertentu). Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut akan mengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yang bagus adalah trafo yang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo, tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V - 110V - 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan 110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yang diperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 12V - CT - 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12V maka besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnya tegangan adalah 24 volt.
Besarnya arus listrik yang bisa di supply oleh sebuah trafo biasanya juga dicantumkan misalnya 0.5 Amp, 1 Amp, 5 Amp dsb. Sesuaikan dengan kebutuhan jika membeli atau menggunakannya agar bisa berfungsi normal dan efisien.
Jenis2 trafo yang lain adalah trafo OT(Output Trafo) dan IT(Input Trafo). Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan audio. Untuk trafo frekuensi tinggi mungkin nanti akan kita bahas pada bagian Radio Frekuensi (RF) karena penggunaannya lebih banyak dalam rangkaian2 RF.
Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan untuk trafo frekuensi tinggi (digunakan pada rangkaian2 Radio Frequency/RF) menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan).
Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah impedansi. (hah makanan apaan tuh impedansi?!)
Wah kalo ngejelasin impedansi bakal habis postingan ini, ntar deh saya jelaskan tentang impedansi lain waktu aja ya :-). Balik lagi ke trafo, untuk trafo frekuensi rendah contohnya adalah trafo penurun tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan2 elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery dsb. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC misalnya 220 volt maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah. Pada rangkaian tersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 volt menjadi sebesar tegangan yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal, misalnya 3 volt, 6 volt atau 12 volt dsb.
Sementara itu trafo penaik tegangan (Step Up Trafo) adalah kebalikan dari step down trafo yaitu untuk menaikkan tegangan listrik AC. Sebuah trafo penurun tegangan bisa juga kita gunakan untuk menaikkan tegangan dengan membalik bagian primernya menjadi skunder dan bagian skunder menjadi primer, tentu dengan memperhatikan tegangan kerja trafo tersebut. Contoh penggunaan trafo penaik tegangan adalah pada rangkaian emergency light/lampu darurat yang menyala saat PLN padam dan UPS pada PC. Prinsip kerjanyanya adalah tegangan DC (searah) yang berasal dari battery diubah menjadi tegangan AC (bolak-balik) lalu dinaikan menjadi 220 volt oleh trafo sehingga mampu menyalakan lampu atau PC di saat PLN padam.
Secara (bukan karena;-)) prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya lebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya. Sedangkan trafo penaik tegangan memiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan skundernya. Jika dilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya. Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal ini dikarenakan pada trafo penurun tegangan out put (keluaran) arus listriknya lebih besar, sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itu frekuensi tegangan pada in put dan out putnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lain adalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi daya yang besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yang timbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor2 lainnya.
Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalu cek lilitan primernya harus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harus terhubung. Sedangkan antara lilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut konslet (kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memang didesain khusus untuk pemakaian tertentu). Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut akan mengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yang bagus adalah trafo yang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo, tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V - 110V - 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan 110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yang diperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 12V - CT - 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12V maka besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnya tegangan adalah 24 volt.
Besarnya arus listrik yang bisa di supply oleh sebuah trafo biasanya juga dicantumkan misalnya 0.5 Amp, 1 Amp, 5 Amp dsb. Sesuaikan dengan kebutuhan jika membeli atau menggunakannya agar bisa berfungsi normal dan efisien.
Jenis2 trafo yang lain adalah trafo OT(Output Trafo) dan IT(Input Trafo). Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan audio. Untuk trafo frekuensi tinggi mungkin nanti akan kita bahas pada bagian Radio Frekuensi (RF) karena penggunaannya lebih banyak dalam rangkaian2 RF.
- Konektor
konektor adalah Penghubung suatu perangkat dengan
perangkat lainnya.
Konektor 20 pin ATX
20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.
Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.
macam-macam konektor1. 20/24 Pin Power Connector.
Konektor 20 pin ATX
20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.
Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.
macam-macam konektor1. 20/24 Pin Power Connector.
Jenis power connector ini adalah connector yang
menghubungkan antara PSU dengan motherboard. Connector ini bisa dilepas lagi
pada bagian 4 connector terakhir untuk motherboard yang mengggunakn 20 pin.
Jadi Connector ini mempunyai 2 kelebihan, bisa pada m otherboard yang
membutuhkan 20 pin atau 24 pin. Sebenarnya Power connector ini lebih dominan
dimiliki pada form factor ATX. Sedangkan untuk form factor AT yang merupakan
PSU PC dahulu memiliki power connector berjumlah 12 pin. Tetapi sekarang sudah
jarang PC yang menggunakan PSU jenis AT.
2. 4 Pin AUX Power Connector.
Konektor 4 pin ini merupakan konektor power tambahan bagi
processor dan motherboard. Dan jenis ini banyak ditemukan pada
komputer-komputer yang baru atau yang procesornya diatas Pentium 4 yang versi
baru.
3. MOLEX Power Connector.
MOLEX merupakan konektor power yang bisa dibilang
serba guna. Karena konektor ini konektor yang paling banyak digunakan. Seperti
Harddisk, Optical Drive, kipas tambahan, dll
4. BERG Power Connector.
Konektor ini sekarang mulai ditinggal orang. Karena konektor
ini merupakan power konektor bagi Floppy Drive. Sekarang Floppy Drive jarang
digunakan karena data yang bisa ditampung sedikit. Konektor ini merupakan
kembaran dari MOLEX.
5. SATA Device Power Connector.
Jika anda memiliki harddisk atau dvd-drive yang berjenis
SATA , maka anda harus memiliki power konektor ini. Sebab, PSU belum
menyediakan konnektor power SATA secara langsung. Konektor ini sebenarnya
disambung dengan power konektor MOLEX.
6. 3 Pin Fan Power Connector.
Kipas
processor pun punya konektor power tersendiri. Konektor tersebut berjumlah 3.
Yang dihubungkan ke motherboard. Salah satu dari pin tersebut digunakan untuk
mengetahui jumlah putaran kipas processor. pin
Pin biasa dijumpai sebagai kontak yan menonjol pada konektor lelaki. Konektor sering ditandai dengan jumlah pin yang ada, misalnya konektor 5 pin atau 9 pin.
Jenis pin lainnya adalah kaki-kaki serupa kakimenghubungkan chip komputer ke soket pada papan sistem komputer (Motherboard).
Disingkat dengan PGA. Sebuah chip berbentuk bujursangkar dengan pin yang bersifat high density (200 pins muat dalam chip berukuran 1,5 inci persegi). PGA dapat terbuat dari keramik (CPGA) dan dari plastik (PPGA). Bagian bawah dari PGA tampak seperti hamparan permadani paku.
Pin biasa dijumpai sebagai kontak yan menonjol pada konektor lelaki. Konektor sering ditandai dengan jumlah pin yang ada, misalnya konektor 5 pin atau 9 pin.
Jenis pin lainnya adalah kaki-kaki serupa kakimenghubungkan chip komputer ke soket pada papan sistem komputer (Motherboard).
Disingkat dengan PGA. Sebuah chip berbentuk bujursangkar dengan pin yang bersifat high density (200 pins muat dalam chip berukuran 1,5 inci persegi). PGA dapat terbuat dari keramik (CPGA) dan dari plastik (PPGA). Bagian bawah dari PGA tampak seperti hamparan permadani paku.
- TRANSISTOR
Transistor adalah alat
semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor
memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektot (C). Tegangan
yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
- IC Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik
yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari
beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah
terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk
beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi
peralatan yang berukuran relatif kecil.
Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis.
Perkembangan
Teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan canggih.
Keunggulan IC(Advantages)
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon seluler(ponsel) yang bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system)Kelemahan-kelemahan IC(Disanvantages)
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC
Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
Kemasan IC(Packages)
Ditinjau dari teknik pembuatan dan bahan baku yang digunakan, terdapat4 (empat) jenis IC, yaitu : Jenis Monolithic, Thin film, dan Hybrid. Khusus untuk jenis hybrid, yang merupakan gabungan dari thin-film, monolithic dan thick-film.
Terlepas dari teknik pembuatan dan bahan yang digunakan, keempat jenis IC tersebut dibalut dalam kemasan(packages) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar ,seperti terhadap kelembaban, debu, dan kontaminasi zat lainnya.
Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastik, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya.
Ada berbagai jenis kemasan IC dan yang paling populer dan umum digunakan, antara lain :
-DIP(Duel in- line Packages)
-SIP(Single in-line Packages)
-QIP(Quad in-line Packages)
-SOP(Small Outline Packages)
-Flat Packs
-TO-5, TO-72,TO-202 dan TO-220 style Packages
Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis.
Perkembangan
Teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan canggih.
Keunggulan IC(Advantages)
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon seluler(ponsel) yang bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system)Kelemahan-kelemahan IC(Disanvantages)
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC
Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
Kemasan IC(Packages)
Ditinjau dari teknik pembuatan dan bahan baku yang digunakan, terdapat4 (empat) jenis IC, yaitu : Jenis Monolithic, Thin film, dan Hybrid. Khusus untuk jenis hybrid, yang merupakan gabungan dari thin-film, monolithic dan thick-film.
Terlepas dari teknik pembuatan dan bahan yang digunakan, keempat jenis IC tersebut dibalut dalam kemasan(packages) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar ,seperti terhadap kelembaban, debu, dan kontaminasi zat lainnya.
Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastik, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya.
Ada berbagai jenis kemasan IC dan yang paling populer dan umum digunakan, antara lain :
-DIP(Duel in- line Packages)
-SIP(Single in-line Packages)
-QIP(Quad in-line Packages)
-SOP(Small Outline Packages)
-Flat Packs
-TO-5, TO-72,TO-202 dan TO-220 style Packages
BAB
II: POWER
SUPLAY
- RANGKAIAN SUMBER DAYA ADAPTOR
ADAPTOR
Namalain:
Adaptormempunyainamalain:
1.PowerSuply
2.CatuDaya
3.Adaptor
4. Stabillizer
Adaptormempunyainamalain:
1.PowerSuply
2.CatuDaya
3.Adaptor
4. Stabillizer
Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika
yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif
pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator.
Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah
sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di
ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang
ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai
jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah
merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
BAGIAN-BAGIAN
Adaptor sederhana terdiri dari :
Bagian input tegangan yang merupakan
bagian yang berfungsi sebagai penghubung sumber tegangan AC dari stop kontak
yang ada di dalam rumah. Bagian ini terdiri dari jack/steker dan kabel input.
Stop
Kontak adalah konektor sumber tegangan AC dari listrik PLN yang digunakan
untuk
menyalurkan tegangan pada adaptor melalui kabel input tegangan
Bagian Penurun Tegangan yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan AC 220 Volt menjadi tegangan yang lebih kecil,
misalnya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt, atau 12 volt. Untuk
memilih output tegangan ini digunakan rotary switc/saklar puter/saklar 1 induk
6 anak. Trafo yang digunakan adalah jenis step down, dapat menggunakan trafo
dengan arus 500 mA (mili Ampere).
Tegangan
input sebesar 220V lalu masuk ke tegangan output trafo
menjadi
lebih kecil : 3 V, 4,5 V, dll.
Bagian Penyearah, yaitu mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC. Komponen utamanya adalah dioda.
Dioda yang digunakan berjumlah 4
dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk jembatan dioda atau bridge dioda.
Bridge
Dioda dengan menggunakan 4 Dioda yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga
dapat menghasilkan tegangan DC (-) dan (+)
Bagian Filter atau penyaring yang
berfungsi untuk menghilangkan tegangan AC yang masih lewat. Efek dari tegangan
AC yang lewat ini adalah munculnya suara dengung. Komponen yang dibutuhkan
antara lain IC penstabil tegangan dan elco
Bagian Output Tegangan yang berfungsi
sebagi keluaran tegangan berupa tegangan DC. Besar keluaran tegangan DC ini
sesuai dengan tegangan output pada trafo step down yang diatur oleh rotary
switc sesuai yang diinginkan.
Rangkaian ini sangat sederhana, PCB-nya
sangat mudah di cari di pasaran. Komponen sebagai pelengkap antara lain : Lampu
pilot sebagai lampu indikator yang mana digunakan sebagai kontrol apakah input
tegangan sudah masuk atau belum. Sekring yang berfungsi sebagai keamanan
apabila ada hubung singkat. Saklar on/off yang berfungsi untuk memutus arus
jika sudah tidak dimanfaatkan untuk mengaktifkan rangkaian elektronika.
BAB
IV: ALAT-ALAT
LISTRIK DAN TANGAN
·
ALAT-ALAT LISTRIK
BARGAINSER
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
- Spin Control,
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
- Spin Control,
merupakan alat kontrol penggunaan daya
dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang
digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik
yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang
digunakan berkurang/sedikit.
Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.
PENGAMAN LISTRIK
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .
Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.
PENGAMAN LISTRIK
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .
SAKELAR
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.
STOP KONTAK
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
STEKER
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
.KABEL
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.
.KABEL
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.
- NYM, merupakan kabel listrik
yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4.
Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi
bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM
ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.
- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.
·
ALAT-ALAT TANGAN
Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan atau
mengendorkan baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di
seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang
populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering
disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di negara-negara lain
antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), Robertson
(kotak).
TangTang adalah merupakan alat bantu tangan dalam pekerjaan instalasi listik. Mengingat banyaknya pekerjaan dan pentingnya pengguna alat ini, maka dibuatlah beberapa macam jenis antara lain: tang potong, tang bulat, tang lancip, tang kombinasi,dan tang cucut.
Macam-Macam Tang:
a.
Tang potong
b.
Tang pipih/ tang panjang
c.
Tang kombinasi
d.
Tang kupas
e.
Palu atau MartilPalu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan suatu obyek. Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu. Desain dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar.
Palu mungkin adalah peralatan paling tua yang masih diketahui keberadaannya. Palu dari batu diketahui telah digunakan sejak tahun 2.600.000 Sebelum Masehi.[1][2] Palu adalah peralatan dasar untuk banyak profesi. Sebagai analogi, palu juga digunakan sebagai perangkat yang didesain untuk memberikan tumbukan, contoh dalam mekanisme pelontar peluru pada pistol.
Bor
Bor merupakan alat yang paling tepat untuk membuata lubang bentuk bulat. Pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu, bor kayu dan bor logam/besi. Berdasarkan tenaga pemutarannya bor dibedakan menjadi dua yaitu, bor listrik dan bor tangan.
Gergaji
Gergaji ialah alat yang digunakan untuk
memotong sesuatu
Ada banyak jenis gergaji.
Beberapa merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot, seperti gergaji dalam gambar itu. Beberapa gergaji memiliki sumber
tenaga lainnya dan amat kuat, seperti chainsaw yang
biasa digunakan menggergaji pohon.Gergaji biasa menimbulkan suara ribut. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan berbahaya karena tepinya yang tajam dan dan jangan sampai menyenuh kulit ketika menggunakannya. Bagian suatu benda yang dipotong gergaji bisa terbang kabur dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit
Gunting Seng
Gunting
seng digunakan untuk memotong plat-plat alumunium yang tipis,seng,besi tipis
dan sebagainya.
Kikir atau Patar
Kikir
atau Patar digunakan untuk memperluas bekas potongan-potongan alumunium atau
besar lubang bor yang kurung halus. Macam-Macam bentuk kkir diantaranya:
a. Kikir persegi panjang
b. Kikir bulat
c. Kikir segitiga
d. Kikir setengah bulat
e. Kikir lengkung
BAB V: RANGKAIAN RESISTOR
·
RANGKAIAN SERI
Rangkaian Seri
adalah salah satu rangkaian listrik
yang disusun secara sejajar (seri). Baterai
dalam senter
umumnya disusun dalam rangkaian
seri.
·
RANGKAIAN
PARAREL
Rangkaian Paralel
adalah salah satu rangkaian listrik
yang disusun secara berderet (paralel). Lampu
yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal
inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan
biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan
susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau
rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya
·
RANGKAIAN CAMPURAN
Rangkaian
listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik gabungan dari
rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Untuk lebih jelasnya
tentang rangkaian listrik gabungan (seri-paralel) perhatikanlah ilustrasi
berikut.
Untuk
mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik gabungan seri - paralel
adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap model rangkaian (rangkaian
seri dan rangkaian paralel), selanjutnya mencari hambatan gabungan dari model
rangkaian akhir yang didapat. Misalnya seperti rangkaian di atas, maka model
rangkaian akhir yang didapat adalah model rangkaian seri, sehingga hambatan
total rangkaian dicari dengan persamaan hambatan pengganti rangkaian hambatan
seri.
·
RANGKAIAN SERI
YANG DI PARAREL KAN
Proses pembentukan rangkaian fraktal diawali dengan suatu
elemen dasar fraktal, yaitu rangkaian paling kiri pada Gambar 2, berupa 4 buah
tahanan terangkai secara campuran, seri dan paralel. Karena semua nilai setiap
tahanan adalah R, maka tahanan total dikedua ujungnya (kiri-kanan atau
atas-bawah) adalah RT =(R+R)//(R+R)
= 2R//2R = 2R/2 = R. Susunan tahanan ini akan kita
sebut sebagai tahanan fraktal pertama atau tahanan fraktal orde-1 dan
dilambangkan sebagai RF[1]. Tahanan fraktal orde-2
atau RF[2] dibuat dengan cara menggantikan setiap
tahanan pada RF[1] dengan RF[1].
Demikian pula, tahanan fraktal orde-3 dibuat dengan cara menggantikan setiap
tahanan pada tahanan fraktal orde dua RF[2] dengan
tahanan fraktal orde satu RF[1]. Proses ini dapat
diteruskan sampai orde ke-k berapapun yang kita inginkan. Cara
pembentukan seperti ini mirip dengan operasi perkalian Kronecker “*”
pada konstruksi matriks Hadamard. Kita akan memakai notasi ini untuk
menyatakan penyusunan tahanan secara fraktal. Dengan demikian, proses
pembentukan tahanan fraktal dari orde-1 sampai dengan orde ke-k dapat
dituliskan
Orde -1 : RF[2]
= RF[1]*RF[1]
Orde - 2: RF[3]
= RF[1]*RF[1]ÄRF[1] = RF[2]*RF[1]
Orde – k: RF[k]
= RF[k-1]*RF[1]
Tidak
terlalu sulit untuk menyimpulkan bahwa berapapun orde dari tahanan yang
terangkai secara fraktal ini adalah sama, yaitu R. Sebagai contoh kita
akan mencoba menghitung RF[3]. Karena setiap
elemen tahanan fraktal orde-1 bernilai R, maka penggantian setiap elemen
RF[1] didalam RF[3] dengan
tahanan ekivalennya, yaitu R, akan menghasilkan rangkaian setara dengan
rangkaian fraktal orde dua RF[2]. Proses reduksi
lebih lanjut untuk tahanan orde-2 ini akan menghasilkan tahanan orde-1. Dengan
demikian, nilai tahanan total dari RF[3] adalah
sama dengan tahanan total RF[2] dan juga sama
dengan RF[1], yaitu R. Dalam konteks ini,
kita dapat menyebut bahwa rangkain yang hanya terdiri dari satu tahanan saja,
seperti pada Gambar 1 paling kiri, dapat dianggap sebagai RF[0].
Proses sintesis ini bisa dilakukan untuk orde-k berapapun. Akhirnya kita
dapatkan ekspresi nilai tahanan total dari jembatan fratal orde k
sebagai berikut:
Rangkaian Fraktal: RF = R*R* … *R = R
Sebagai
rangkuman, kita telah melihat tiga macam susunan rangkaian dasar dan cara
menghitung nilai tahanan total jika diberikan k buah tahanan yang
semuanya identik, yaitu R. Susunan seri memberikan nilai tahanan total
sebesar kR, susunan paralel sebesar R/k, dan yang menarik adalah
susunan fraktal menghasilkan nilai total R yang tetap atau invarian
tanpa bergantung pada berapapun nilai k.
Berdasarkan
konstruksi Kronecker, ada syarat bahwa jumlah tahanan M hanya akan
terbatas pada nilai-nilai tertentu, yaitu
M
= (4)k
Pertanyaan
berikutnya adalah, jika kita diperbolehkan mencampur ketiga macam rangkaian
tersebut (seri, paralel, fraktal) dengan syarat tahanan totalnya tetap R,
berapa sajakah nilai M yang memenuhi syarat? Apakah ada M lain
disamping 4k seperti diatas? Apakah M tidak boleh
ganjil?
Langganan:
Postingan (Atom)